(Created by Tazkiyah Ainul Qolbi)
Awan adalah sekumpulan tetesan air atau kristal es di dalam udara di atmosfer yang terjadi karena pengembunan atau pemadatan uap air yang terdapat dalam udara setelah melampaui keadaan jenuh. Anda pasti mengetahui apa itu awan, bagaimana bentuk awan, sifat awan, macam-macam awan yang memiliki ciri-cirinya masing-masing.
Maknanya adalah sebagai berikut:
1. Awan
terbentuk dari udara yang mengandung uap air, uap air ini meluap menjadi
titik-titik air dan terbentuklah awan, tak terhingga berapa banyak titik-titik
air itu.
Seperti
halnya manusia yang terbentuk dari segumpal darah yang tak terhingga berapa
banyak gumpalan darah yang terdapat pada diri manusia tersebut. Gumpalan darah
itu bersatu hingga terbentuk wujud manusia yang begitu sempurna.
2. Apabila awan telah terbentuk, titik-titik air dalam awan
akan menjadi semakin besar dan awan itu akan menjadi semakin berat, dan
perlahan-lahan daya tarikan bumi menariknya ke bawah. Hinggalah sampai satu
peringkat titik-titik itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan.
Apabila
manusia telah terbentuk dan telah hidup di dunia, manusia akan mencari hal yang
baru bagi hidupnya. Menjalani kehidupan sesuai dengan apa yang digariskan alam
padanya. Seperti halnya awan yang senantiasa mengikuti hukum alam yang berlaku
namun bukan berarti pasrah. Semakin bersemangat manusia dalam menjalankan
kehidupannya maka akan menjadikan manusia itu menjadi sosok yang besar
(terpandang), semakin besar pribadi manusia itu semakin banyak pula rintangan
dan tantangan yang dimilikinya. Semakin banyak pula beban yang dikandungnya.
Sama halnya dengan awan semakin banyak titik-titik air semakin besar awan itu.
Semakin terpandang semakin lupa dengan hukum alam, ketika manusia semakin
banyak dirundung kegalauan tak sedikit yang putus asa dalam menjalani hidupnya,
hingga akhirnya manusia mengakhiri hidupnya tanpa menghiraukan hukum alam yang
telah digariskan untuknya. Kadang manusia sering kali lupa bahwa hidup ini
berputar tak selamanya keadaan selalu sama, ada kalanya kita menjadi sosok
terpandang, ada kalanya kita berada di bawah.
Seseorang yang memiliki sifat
seperti awan dia akan mengikuti hukum alam yang membawanya, mengikuti setiap
proses yang akan membentuknya menjadi sosok yang baru. Hukum alam tak selamanya
menjadikan kita di atas atau di bawah, hukum alam selalu mengajarkan kita untuk
menjadi sosok yang bersyukur. Seperti halnya awan yang mengikuti hukum alam,
ketika titik-titik air sudah ada pada titik jenuh maka bumi akan menariknya
kebawah dengan perlahan-lahan dan akhirnya titik-titik air itu menjadi hujan
dan akan berputar kembali menjadi uap air, terkumpul dan menjadi awan kembali.
Begitu seterusnya hukum alam membentuk awan selama awan mengikuti hukum itu.
Begitu juga siklus hidup manusia yang akan terus berputar mengikuti hukum alam
yang berlaku, namun tak banyak manusia seperti awan yang senantiasa bersabar
mengikuti hukum alam itu.
3. Jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas,
titik-titik itu akan menguap dan lenyaplah awan itu. Inilah yang menyebabkan
awan selalu berubah-ubah bentuknya. Air yang terkandung di dalam awan silih
berganti menguap dan mencair. Inilah juga yang menyebabkan kadang-kadang ada
awan yang tidak membawa hujan.
Awan senantiasa berubah begitu juga manusia, harus senantiasa
memperbaiki dirinya. Hukum alam yang merubah bentuk awan. Dan tanpa kita sadari
terkadang hukum alam pula lah yang merubah kita membentuk kita menjadi pribadi
yang baru, terkadang alam memaksa kita untuk berubah mengikuti skenario yang
telah disusun oleh hukum alam itu. Namun satu hal yang menjadi pembelajaran
bagi kita dari awan yang selalu berubah bentuk namun orang tetap mengenalnya
sebagai awan bagaimana pun perubahan bentuk dan fungsi awan tersebut tapi awan
tak pernah meninggalkan jati dirinya hingga orang tetap berkata bahwa itu awan.
Begitu pun manusia harus memiliki ciri yang kuat bagaimanapun ia berubah dan berinovasi
orang akan selalu menganggap bahwa itu adalah kita bukan orang lain.
Itulah sedikit filosofi awan yang
merupakan pandangan hidup manusia, ingatlah bahwa dunia selalu berputar dan
keadaan tak selamanya sama, jadilah seperti awan yang senantiasa mengikuti
hukum alam namun bukan berarti pasrah dan senantiasa berubah namun tetap
mempertahankan ciri khasnya.