Oleh : Irfan Paturohman
(Mahasiswa FKIP Program
Study Pendidikan Sejarah)
Suatu peristiwa dimana waktu, kapan, dan tempat nya telah
diketahui merupakan garis besar pengertian mengenai sejarah, bagi kalangan
masyarakat kita istilah tersebut sudah tidak asing lagi di dengar, apalagi
sekarang sejarah telah dimasukan kepada mata pelajaran di sekolah sehingga para
siswa sudah mengenal akan hal itu. Mata pelajaran sejarah sendiri kalau
diterapkan tidak hanya di sekolah saja, mungkin akan sangat bermakna sekali
jika masyarakat pada umumnya telah mengenal hal itu.jadi sejarah tidak akan
pernah dilupakan khususnya oleh kita semua yang mencintai bangsa ini.
Pembelajaran
sejarah sendiri bisa kita ketahui dari mulai tingkat Sekolah Dasar dan di
tingkat Sekolah Menengah Pertama.itu pada umumnya pembelajaran sejarah telah
dipelajari di dua tingkatan pendidikan yang berbeda.namun setelah kita
menginjak ke tingkatan pendidikan yang lebih atas pembelajaran sejarah sendiri
sedikit di pelajari kalau kita tidak memilih ke jurusan ilmu pengetahuan
sosial. Biasanya di Sekolah Menengah atas siwa berhak memilih untuk menentukan
jurusan yang ia minati,biasanya siswa dikasih opsi utk memilih diantara dua
yaitu, IPS atau IPA. Jelas jika siswa tersebut memilih jurusan IPA dipastikan
pembelajaran sejarahnya akan dibatasi karena dalam ilmu pengetahuan alam
mempelajari mengenai alam dan makhluk hidup pada umumnya. Berbeda dengan IPS,
pelajaran yang biasa di aplikasikan nya yaitu mengenai sosial.termasuk mengenai
pembelajaran sejarah.
Meskipun
peminat IPS relatif banyak, dan mata pelajaran nya pun sangat beragam yaitu
mengenai sosiologi, antropologi, sejarah, geografi dan sebagainya. Akan tetapi
yang menjadi sorotan yaitu sejarah paling tidak disukai oleh beberapa siswa.
Survei membuktikan bahwa siswa-siswi SMA di Kabupaten Ciamis khususnya yang
masuk jurusan IPS, pelajaran yang tidak sukai yaitu mengenai pendidikan
sejarah. Mengapa demikian? Kebanyakan yang menjadi sumber permasalahanya
diantaranya yaitu pendidik nya yang kurang mumpuni dalam bidang kesejarahan,
dan mereka anggap sejarah hanya sekedar pengetahuan saja.
Yang
menjadi titik bidik cenderungnya siswa tidak menyukai pembelajaran sejarah
diantaranya yaitu guru yang tidak profesional di bidang itu sendiri,
pembelajaran yang monoton yang menyebabkan siswa cenderung ngantuk, malas untuk
mengikuti mata pelajaran tersebut. Disini permasalahan terjadi, pemerintah
harusnya bisa menerapkan bagaimana caranya agar pembelajaran sejarah tidak di
pandang sebelah mata oleh masyarakat dan khususnya oleh siswa.
Seharusnya
mata pelajaran sejarah tidak hanya sekedar mendengarkan saja dikelas. Jika kita
praktek ataupun observasi ke tempat-tempat sejarah mungkin akan ada sedikit
perubahan dibenak siswa bahwa sejarah itu banyak sekali sumbernya dan
bukti-bukti peninggalanya, apa yang kita pelajari dikelas bisa kita ketahui
secara langsung apabila kita terjun langsung ke tempat sejarah itu sendiri. Hal
lain yang bisa guru terapkan kepada siswa tidak hanya langsung terjun ke tempat
bersejarah, guru bisa memperlihatkan film dokumenter ataupun video mengenai
sejarah untuk bisa dijadikan materi ataupun untuk pembelajaran itu sendiri.
Beberapa point diatas mengenai perkembangan pembelajaran sejarah yang kompleks
dan bisa lagi diminati oleh siswa yaitu bisa menerapkan kedua hal tersebut.
Hal yang lain yang masih berhubungan dengan mata
pelajaran sejarah yaitu mengenai waktu yang sangat singkat untuk pembelajaran
sejarah itu sendiri, dalam satu minggu, di sekolah hanya menyediakan waktu dua
jam untuk pelajaran tersebut,berbeda dengan pelajaran matematika, bahasa
inggris, bahasa indonesia yang pembelajaran nya mempunyai banyak waktu.
Seharusnya mata pelajaran sejarah mempunyai waktu yang lumayan relatif lama
untuk bisa dipelajari. Setelah itu jika penambahan waktu di jam pelajaran itu
terealisasikan dapat dipastikan bahwa pembelajaran sejarah itu sendiri akan
diminati oleh para siswa, apalagi jika mata pelajaran tersebut bisa di Ujian
Nasional kan hampir dipastikan siswa-siswa akan besungguh -sungguh untuk
mempelajari mengenai sejarah. Hal itu yang diharapkan kepada pemerintah untuk
merealisasikan hal tersebut.
Sedikit
melangkah ke lingkungan sosial atau lingkungan masyarakat, sejarah belum sepenuhnya
diketahui oleh masyarakat sekitar, seharusnya masyarakat harus mengetahui masa
lalu khusunya negara nya itu sendiri, kendala mengenai awam nya masyarakat
untuk dapat mempelajari sejarah yaitu karena kurangnya kepedulian kita terhadap
masa lalu, seharusnya pihak-pihak terkait maupun mahasiswa jurusan sejarah
harus bisa mengatasi hal tersebut. Mayoritas masyarakat di indonesia hanya tahu
mengenai tanggal kemerdekaan nya saja, yaitu tanggal 17 Agustus 1945, tanpa
mengetahui bagaimana awal kita itu merdeka.
Beberapa hal yang bisa kita aplikasikan ke masyarakat
supaya bisa mengisi kemerdekaan bukan hanya upacara saja, hal yang lain yang
bisa dilakukan diantaranya yaitu memutar kembali film dokumenter perjuangan
bangsa indonesia sebelum kemerdekaan, masa-masa pergerakan, ataupun waktu
proklamasi yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan hal lain yang bersangkutan
dengan sejarah.
Terlepas dari semua itu, sejarah sangatlah berpengaruh
dalam diri suatu bangsa dan diri manusia, jika kita melupakan sejarah, bangsa
kita tidak akan pernah bisa berkaca betapa sulitnya memperebutkan nusantara
ini. Pelajar, mahasiswa maupun
masyarakat harus bisa berandil dalm melestarikan sejarah khususnya di negara
kita sendiri. Dan sejarah tidak hanya menjadi pengetahuan saja bagi kita semua.